(http://selamatpagiindonesia.wordpress.com)
Gadis Kecil Gesek Luka Ku
Gadis kecil yang dulu gesek lukakuKini masih berlagak diri seolah sembilu
Balut lukaku yang semakin membiru
Pantangkan diri tuk mengharu
Bak mawar ia tengah merekah
Malu hendak ku sentuh kelopaknya
Atau sekedar mengerling merahnya
Karna ku tahu ia takkan tanggung marah sang duri
Gadis kecil yang dulu gesek lukaku
Kini mulai berceloteh tentang pesta menyambut pagi
Nyanyian periang di tengah sepi
Meskipun ia sering teriris sembilu
Bak gendang ia mendendang
Lagu bimbang di tengah gersang
Jengah hendak ku pangku ia
Tak pantangkan baginya terantuk galah
Gadis kecil yang dulu gesek lukaku
Kini berdiri tegak di hadapanku
Tubuhnya membiryu, bibirnya membisu
Rebahkan diri ke pelukanku
Sembari berbisik “maafkan daku”
Malang, 12-13 Juni 2008
Parade Menjemput Mimpi
kan ku elus alismu
cepatkan memimpi menepi
kan ku tiup matamu
pengusir mimpi buruk yang memburu
begitu anggun kau dalam lelap
tanang dalam keheningan
ku tahan napasku
biar mimpi tak berlabuh
malang 05 Juni 2007
Aku Menulis Lagi
Aku menulis lagi
Melupakan Nil yang pernah ku sebrangi
Melupakan Himalaya yang pernah ku daki
Melupakan Amazon yang pernah ku susuri
Aku menulis lagi
Tentang cinta yang tak kunjung menyapa
Tentang hati yang tak jua terpaut
Tentang jiwa yang tak pula berhenti resah
Aku menulis lagi
Tentang pertemuan sebatas mata
Tentang percakapan sebatas senyum
Tentang lidah kelu tak berkata apa-apa
Aku menulis lagi
Dan tak kan berhenti menulis
Hingga ada kerling mata menjelma sapa
Hingga senyum menjelma tanya
Aku menulis lagi
Dan kan terus menulis
Walau Nil sudah mengering
Walau Himalaya merata tanah
Walau Amazon tak lagi bertumbuh ilalang
Aku menulis lagi
Hingga aku mati dalam sepi
Malang, 05 September 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar