SAJAK 7 BULAN PENGEMBARAAN
1
Akan ada suatu kepastian
2
Teringat saat itu
Begitu tangguh walau melalui perbukitan terjal
Harapan tak memudar walau hati bergetar
Ada hantu yang berlalu lalang
Tetapi kita menjadi kuat menghadang
Saat ini,
Apalah arti hanya mendaki sendirian
Walau hantu tak lagi gentayangan
3
Di antara dua waktu
Aku selalu menunggu
Mungkin kini, mungkin esok
Sementara itu…
Waktu yang lalu tinggalkan jejak
Seolah kini dan esok gak perlu ditunngu
Engkau tinggal menuju
Di sana telah ada jamuan sepanjang waktu
4
Masih ada sinar
Lewat ujung jari yang memutih
Tapi kenap jari-jari ini semakin banyak berkerut?
Kering keriput seolah begitu uzur
Begitulah waktu telah letih menunggu?
Begitukah jarak telah jauh menghubung?
Layarpun semakin redup
Kacanya buram oleh jari keriput
Harus kujemput sebelum berlarut
5
Keagamaan menyambut
Tiada elan saat menatap
Berceloteh jauh hal di luar
Rasanya kaki tidak di sini
6
Ketika hatimu patah:
Seperti kau kehilangan separo dirimu
Lalu kau menjadi sangat rapuh
Bahkan oleh dentingan suara yang sangat halus
7
Kubuka cendela kamar
Angin segar berebut mengusap wajah
Embun jatuh di ujung hidung menyapa
Pendar cahaya mentari membuka pandangan nan sejuk
Buah cheri, memerah ranum bergerling ceriah…
Daun-daun melambai berdesau
Tanah menguap basah menguap manja
Sungguh Tuhan menciptakan alam ini begitu lembut
Penuh kasih sayang…
Hatikupun tersentuh
Sesuatu menelusup….
Kenapa aku harus merasa sendirian???
Lihatlah alam tak pernah berpaling darimu
Petiklah buah cheri
Manisnya alami, tanpa kepahitan
Raup embun pagi
Segar menyejukkan, tak pernah keruh
Hirup reguk uap tanah
Hangat tak pernah membakar
Sungguh Tuhan menciptakan alam ini begitu natural
Penuh kedamaian….
Anak sungaiku berlinangan
8
Kesunyian hati tak pernah menipu
Walau di sekeliling begitu hiruk
Seperti ilalang di tengah ladang
Di antara desauan angin beliung
Akankah angin mencabut sampai akarnya
Sehingga tubuhnya melayang tak tentu arah
Terhempas pepohonan, bebatuan, dan tebing
Lalu meringkuk sendirian di gelap jurang
Tiada yang mendengar rintihannya
Tiada yang akan mengusap lukanya
*Staf Pengajar jurusan Ilmu Komunikasi UMM. Penulis beberapa buku kumunikasi, penikmat dan menulis beberapa puisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar